Baca Bismillah dulu ya

Baca Bismillah dulu ya

this for someone that i love most

Monday 21 April 2008

BAHAGIA ADALAH FITRAH





Bahagia, memang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, karena menurut fitrahnya, manusia itu diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Artinya manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dbandingkan dengan makhluk yang lain.
Kondisi ini sebetulnya sudah ternyatakan oleh Tuhan didalam beberapa ayat AlQuran.



Dan sungguh kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan kami angkat mereka didaratan dan di lautan, dan kami telah memberika rezeki yang baik kepada mereka, dan kami telah lebihkan mereka dari antara makhluk-makhluk yang telah kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (QS. Al isra : 70)



Kabir Helminski, seorang penulis literature sufi dan penerus tradisi Maulawi Jalaludin Rumi menulis tentang manusia sempurna, dalam bukunya, The Knowing Heart : A Sufi Path of transformation. Menurut dia, sifat manusia sempurna adalah refleksi dari sifat-sifat Tuhan. Tuhan mempunyai sifat yang tidak terbatas yang 99 diantaranya disebutkan dalam Al Quran. Kesempurnaan manusia adalah takdir bawaan kita, yang memerlukan hubungan yang harmonis antara kesadaran kita dengan rahmat ilahi. Sifat-sifat manusia sempurna menurut Kabir Helminski adalah :



  1. Pengetahuan diri. Tingkat pengetahuan kita terhadap diri sendiri-kelemahan, keterbatasan, karakteristuk, dan motivasi-motivasi kita.

  2. Pengendalian diri. Kemampuan untuk membimbing dan mentransendesikan dorongan-dorongan nafsu.
    Pengetahuan yang objektif. Pengetahuan yang berkesesuaian baik dengan kebutuhan praktis maupun realitas objektif yang dapat diketahui melalui hati yang sadar dan suci.

  3. Pengetahuan batin. Kemampuan untuk mengakses bimbingan makna dari dalam batin sendiri.
    Hadir. Kemampuan untuk tetap dalam kondisi khusyuk, yakni secara sadar merasakan pengalaman.
    Cinta tanpa pamrih. Mencintai Tuhan dan ciptaannya tanpa motif kepentingan diri

  4. Menigkatkan Persfektif ilahiah. Kemampuan untuk selalu melihat kejadian-kejadian dan manusia dari persfektif tertinggi cinta dan Tauhid dan tidak terperosok ke dalam penilaian dan pendapat yang egois.

  5. Intim dengan Tuhan. Menyadari hubungan dengan sumber Ilahi.

taken from Quantum Ikhlas Erbe Sentanu

No comments:

tHe SmiLe oF PrUPlAnnErs GirLs

tHe SmiLe oF PrUPlAnnErs GirLs

The Power Of C Family

The Power Of C Family
English Literature...Pakuan University