Saatnya Tetap Tersenyum

Hi...its Sunday, as usual i'm alone in my little room. ngoprek didepan notebook dari kemarin, ngumpulin artikel-artikel bagus yang mia colong dari milis-milis. Lumayan buat nambah-nambah semangat hidup yang turun naik setiap saat.
Well anyway, too much thing that happened in my life he..he..semua orang juga gitu kali, n i thanks to my Dear God yang udah kasih kesempatan mia untuk belajar, meskipun pembelajaran yang mia lakukan terlambat...tapi i try my best to be my best...
All,semua orang nggak ada yang mau terluka gitu juga mia, tapi what should i do saat luka itu mendekat. Nangis?Marah? atau bunuh diri sebagai pilihan terakhir. Semua yang pernah mia sebutkan itu pernah mia lakukan except keinginan bunuh diri ya he..he.. Tapi Mia sadar semua itu ternyata nggak ada gunanya sama sekali.
Jangan tanya berapa banyak air mata yang sudah mia keluarkan, kalau ditadangin pake ember pasti banyak he..he...tapi once again i thanks to my Dear God yang setiap kali memberikan kesedihan buat mia selalu kasih kekuatan buat mia tersenyum. Tersenyum ditengah luka mia, so nggak ada yang pernah tahu kalau sebenarnya mia terluka. Mia juga pernah marah untuk orang-orang yang udah nyakitin mee, tapi adakah mee bahagia setelah itu? ternyata nggak! Sakit di dada ini, lebih sakit saat memendam kemarahan itu.
Tuhan terimakasih ya untuk tetap memberikan kekuatan buat mia tersenyum sepahit apapun luka yang mia terima, Mia yakin Engkau hanya ingin mia menjadi kuat.